A.
Leukemia
1.
Pengertian penyakit leukemia
Penyakit Leukemia
merupakan penyakit yang dikenal juga sebagai kanker darah.Penyakit ini ditandai
dengan membelahnya sel darah putih yang tidak terkendali.Penyakit kanker
bermula di sel, biasanya sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk
sel-sel baru bila dibutuhkan oleh tubuh atau jika ada tempat bagi sel itu
sendiri. Sel-sel tersebut akan diberi signal atau tanda oleh tubuh kapan sel
tersebut perlu diproduksi oleh sumsum tulang belakang.kemudian saat sel-sel
semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikannya.Tapi,
pada penderita leukemia tidak demikian yang terjadi.Sel-sel baru terus
diproduksi walaupun tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel tidak lagi merespon
signal/tanda yang diberikan oleh tubuh, sehingga sel terus diproduksi secara
tidak terkontrol.Sedangkan, sel-sel lama tidak mati seperti yang seharusnya.
Sel-sel abnormal ini kemudian menggantikan sel yang normal di dalam sumsum
tulang belakang, setelah itu sel-sel abnormal ini akan keluar dan ditemukan di
darah perifer atau darah dan mendesak sel-sel darah normal. Hal tersebut
menyebabkan sel darah normal tidak dapat menjalankan fungsinya.
Kanker darah dikatakan dapat menular oleh beberapa
orang, tapi bila dikaji lebih lanjut tidak ada alasan yang dapat menyebabkan
kanker ini dapat menular.Jadi, penyakit ini bukanmerupakan penyakit menular.Penyakit
ini juga bukan merupakan penyakit keturunan, walaupun mungkin ada kebetulan
yang dalam 1 keluarga misalnya anak dengan ibu terkena penyakit ini.Tapi,
penyakit ini bukan merupakan penyakit keturunan.
2.
Klasifikasi Leukimia
Leukimia, mula-mula
dijelaskan oleh Virchow pada tahun 1847 sebagai “darah putih”, adalah penyakit
neoplastic yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari sel-sel hematopoietik
.Klasifikasi akut atau kronik adalah sesuai dengan jenis sel yang terlibat dan
kematangan sel tersebut.
Klasifikasi leukemia
kronik didasarkan pada ditemukannya sel darah putih matang yang menyolok –
granulosit (leukemia granulositik / mielositik) atau limfosit (leukemia
limfositik).Terdapat beberapa macam klasifikasi leukemia akut , menurut
klasifikasi FAB . Klasifikasi ini merupakan klasifikasi morfologis yang
didasarkan pada diferensiasi sel dan pematangan sel-sel leukemia predominan di
dalam sumsum tulang, disamping itu didasarkan juga pada penelitian sitokimiawi
(Gralnick,1977; Dabich , 1980) . Dimulai sejak laporan awal Gralnick tahun
1977, terdapat beberapa subklasifikasi telah dibuat (Bennet,1985). Klasifikasi
in memberikan identifikasi morfologi tentang leukemia akut dengan lebih baik,
juga dapat mengidentifikasi beberapa varian dalam manifestasi klinis,prognosis,
dan pengobatan.
3.
Insidens
Walaupun menyerang
kedua jenis kelamin , tetapi pria terserang sedikit lebih banyak dibanding
wanita. Leukimia granulositik atau mielositik ditemukan pada orang dewasa semua
umur.Leukimia limfositik akut lebih menyolok pada anak-anak dibawah umur 15
tahun, dengan puncaknya anatara umur 2 dan 4 tahun.Leukimia granulositik kronik
paling sering terlihat pada orang berusia pertengahan, tetapi dapat terjadi
pada tiap kelompok umur.Leukimia limfositik kronik ditemukan pada individu yang
lebih tua.
4.
Etiologi
Walaupun penyebab
dasar leukemia tidak diketahui , pengaruh genetik maupun factor-faktor
lingkungan kelihatannya memainkan peranan. Jarang ditemukan leukemia familial,
tetapi kelihatannya terdapat insidens leukemia lebih tinggi dari anak- anak
saudara kandung yang terserang, dengan insidens yang meningkat sampai 20% pada
kembar monozigot (identik). Individu dengan kelainan kromosom , seperti sindrom
Down, kelihatannnya mempunyai insidens leukemia duapuluh kali lipat.
Faktor – faktor
lingkungan berupa kontak dengan radiasi ionisasi disertai manifestasi leukemia
yang tibul bertahun-tahun kemudian. Zat-zat kimia ( misalny, benzena, arsen, kloramfenikol,
fenilbutazon, dan agen antineoplastic) dikaitkan dengan frekuensi yang
meningkat, khususnya agen-agen alkil. Kemungkinan leukemia meningkat pada
penderita yang diobati baik dengan radiasi maupun kemoterapi.Setiap keadaan
sumsum tulang hipopastik kelihatannya merupakan predisposisi terhadap
leukemia.Agen-agen virus sudah agak lama diidentifikasikan sebagai penyebab
leukemia pada hewan.Pada awal tahun 1980, diisolasi virus HTLV-1 dari leukemia
sel T manusia pada limfosit seorang penderita limfomia kulit dan sejak itu
diisolasi dari sampel serum penderit leukemia sel T.
5.
Penyebab penyakit Leukemia
Penyebab dari
penyakit leukemia belum diketahui secara pasti.Namun ada beberapa factor yang
diduga dapat mempengaruhi terjadinya penyakit leukemia. Factor-faktor tersebut
yaitu:
a.
Radiasi, hal ini ditunjang
dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus leukemia bahwa
para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan juga
pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
b.
Faktor
Leukemogenik
Maksudnya
adalah disebabkan karena faktor zat kimia tertentu. Biasanya Racun lingkungan
seperti benzena, bahan kimia industri seperti Insektisida dan obat-obatan
terapi kaya kemoterapi juga akan memungkinkan terjadinya Leukemia.
c.
Virus
Penyebab utamanya adalah Virus HTLV.
HTLV adalahT-cell Leukemia Viruses yang merupakan penyebab utama dari
ketidaknormalan perkembangan sel darah putih. Biasanya oleh virus HTLV I atau
II. Virus lainnya antara lain retrovirus atau virus leukemia feline.
d.
Herediter
Herediter disini
maksudnya adalah keturunan. Biasanya
orang yang memiliki Sindrom Down lebih rentan terkena Leukemia dibanding yang
tidak. Kemungkinan terkenanya sekitar 20 kali lebih rentan dibanding yang
normal.
6.
Gejala-gejala
penyakit leukemia
Gejala/tanda-tanda
yang dapat ditunjukkan ketika terkena penyakit leukemia adalah:
a.
Anemia. Penderita akan
menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah
normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas
cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
b.
Pendarahan. Ketika Platelet
(sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel
darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit
(banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
c.
Terserang Infeksi. Sel darah
putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit
infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak
normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si
penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan
menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan
batuk.
d.
Nyeri Tulang dan Persendian.
Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak
padat oleh sel darah putih.
e.
Nyeri Perut. Nyeri perut juga
merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat
terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada
organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak
hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
f.
Pembengkakan Kelenjar Lympa.
Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik
itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas
menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan
pembengkakan.
g.
Kesulitan Bernafas (Dyspnea).
Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila
terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
7.
Jenis-jenis penyakit leukemia
Penyakit leukemia memiliki beberapa jenis.Pembagian tersebut
berdasarkan atas asal sel
kanker yang muncul dan cepat tidaknya perkembangan yang terjadi.
Berdasarkan cepat tidaknya perkembangan sel kanker, Leukemia dibagi lagi
menjadi 2 jenis:
a.
Leukemia
Akut
Leukemia akut ditandai dengan suatu
perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk.Apabila tidak
diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga
hari.
b.
Leukemia
Kronis
Leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit
yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga
lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
Berdasarkan atas asal sel kanker yang muncul, leukemia
dibagi menjadi
a.
Myelocytic/Myelogeneus leukemia
Dikatakan Myelogeneus leukemia karena
leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil.
b.
Lymphocityc
Leukemia
Dikatakan
lymphocityc leukemia karena leukemia mempengaruhi sel limfosit atau limfosit
Dari
dua pembagian leukemia diatas maka leukemia dapat dibagi lagi ke dalam 4 jenis
leukemia yaitu :
a. Leukemia limfositik akut (LLA)
LLA
merupakan tipe leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak.Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama
telah berumur 65 tahunatau lebih.
b. Leukemia mielositik akut (LMA)
Sebelumnya tipe
leukemia ini disebut Leukemia nonlimfositik akut. Sama seperti LLA, LMA
juga lebih sering muncul pada usia anak-anak.
c. Leukemia limfositik kronis (LLK)
Sering diderita oleh orang dewasa yang
berumur lebih dari 55 tahun.Kadang-kadang juga diderita oleh orang dewasa muda,
dan hampir tidak ada pada anak-anak.
d. Leukemia mielositik
kronis (LMK)
Sering terjadi pada orang
dewasa sekitar 30 sampai 40 tahun.Leukemia tipe ini jarang terjadi pada
anak-anak.
Ciri-ciri
penderita leukemia apabila dilihat dari komposisi darahnya masing-masing.
a.
Berdasarkan kekurangan sel darah merah fungsional
·
Kulit pucat
·
Mudah capek
·
Nafas gak normal (dalam hal ini pendek)
b.
Kekurangan sel darah putih fungsional
·
Mudah sakit
·
Gak tahan dalam cuaca eksrim
c.
Kekurangan keping darah
·
Kalo udah kumat langsung mimisan
·
Gusi meradang atau bahkan bisa berdarah
·
Timbul bintik-bintik merah pada kulit
8.
Diagnosis penyakit Leukemia
Untuk mengetahui
seseorang menderita leukemia atau tidak maka orang tersebut harus menjalani
serangkaian prosedur diagnostic, yaitu:
a.
Pemeriksaan fisik: untuk
memeriksa pembengkakan di kelenjar getah bening, limfa, limpa dan hati
b.
Tes darah: untuk memeriksa
jumlah sel-sel darah. Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel darah putih meningkat
sangat tinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darah merah
menurun. Pemeriksaan ini juga akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya
tanda-tanda kelainan pada hati dan/atau ginjal.
c.
Biopsi: akan diangkat sumsum
tulang dari tulang pinggul atau tulang besar lainnya. Ahli patologi kemudian
akan memeriksa sampel di bawah mikroskop, untuk mencari sel-sel kanker. Cara
ini disebut biopsi, yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah ada
sel-sel leukemia di dalam sumsum tulang.
d.
Sitogenetik: akan diperiksa
kromosom sel dari sampel darah tepi, sumsum tulang, atau kelenjar getah bening.
e.
Processus Spinosus: dengan
menggunakan jarum yang panjang dan tipis,
perlahan-lahan akan diambil cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi
ruang di otak dan sumsum tulang belakang). Prosedur ini berlangsung sekitar 30
menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. Pasien harus berbaring selama
beberapa jam setelahnya, agar tidak pusing. Laboratorium akan memeriksa cairan
apakah ada sel-sel leukemia atau tanda-tanda penyakit lainnya.
f.
Sinar X pada dada; sinar X ini
dapat menguak tanda-tanda penyakit di dada.
9.
Pengobatan penyakit leukemia
Pengobatan yang dapat dilakukan apabila
terkena penyakit leukemia adalah:
a.
Kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia
menjalani kemoterapi.Jenis pengobatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk
membunuh sel-sel leukemia.Tergantung pada jenis leukemia, pasien bisa
mendapatkan satu jenis obat atau kombinasi dari dua obat atau lebih.
Pasien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai
cara:
§ Melalui mulut
§ Dengan suntikan
langsung ke pembuluh darah balik (atau intravena)
§ Melalui kateter
(tabung kecil yang fleksibel) yang ditempatkan di dalam pembuluh darah balik
besar, seringkali di dada bagian atas. Perawat akan menyuntikkan obat ke dalam
kateter, untuk menghindari suntikan yang berulang kali. Cara ini akan
mengurangi rasa tidak nyaman dan/atau cedera pada pembuluh darah balik/kulit.
§ Dengan suntikan langsung
ke cairan cerebrospinal: jika ahli patologi menemukan sel-sel leukemia dalam
cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang, dokter bisa
memerintahkan kemoterapi intratekal. Dokter akan menyuntikkan obat langsung ke
dalam cairan cerebrospinal. Metode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui
suntikan IV atau diminum seringkali tidak mencapai sel-sel di otak dan sumsum
tulang belakang.
Telah
dikatakan di atas bahwa kemoterapy dapat mengakibatkan kanker baru, tapi dalam
penggunaan obat-obat tersebut maka akan ditambah dengan obat penghambat
munculnya penyakit baru. Obat yang digunakan adalah hydrea / hydroksiurea,
mercapto purinetol dan myleran.
B. Terapi Biologi
Orang dengan jenis penyakit leukemia tertentu menjalani
terapi biologi untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker.Terapi
ini diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik.
Bagi pasien dengan leukemia limfositik kronis, jenis
terapi biologi yang digunakan adalah antibodi monoklonal yang akan mengikatkan
diri pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk
membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang.Bagi penderita
dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan adalah bahan
alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia.
C. Terapi Radiasi
Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar
berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar pasien,
sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian
lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia ini. Beberapa pasien
mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh.(Iradiasi seluruh tubuh
biasanya diberikan sebelum transplantasi sumsum tulang.)
D.
Transplantasi
Sel Induk (Stem Cell)
Beberapa pasien leukemia menjalani transplantasi sel
induk (stem cell).Transplantasi sel induk memungkinkan pasien diobati dengan
dosis obat yang tinggi, radiasi, atau keduanya. Dosis tinggi ini akan
menghancurkan sel-sel leukemia sekaligus sel-sel darah normal dalam sumsum tulang.
Kemudian, pasien akan mendapatkan sel-sel induk (stem cell) yang sehat melalui
tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar di daerah dada
atau leher. Sel-sel darah yang baru akan tumbuh dari sel-sel induk (stem cell)
hasil transplantasi ini.
Setelah transplantasi sel induk (stem cell), pasien
biasanya harus menginap di rumah sakit selama beberapa minggu. Tim kesehatan
akan melindungi pasien dari infeksi sampai sel-sel induk (stem cell) hasil
transplantasi mulai menghasilkan sel-sel darah putih dalam jumlah yang memadai.
Dalam transplantasi ini
biasanya menggunakan sumsum tulang belakang dari saudara kandung atau saudara
dekat. Keuntungannya adalah sistem imun tidak akan aktif untuk membunuh sel
hasil transplantasi. Kerugiannya sendiri adalah sel akan berfungsi dalam waktu
yang sangat lama, tidak akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang singkat.
E.
Menggunakan obat tablet dari ekstrak kulit
manggis
Menggunakan obat yang berasal
dari buah manggis. Telah di jual dipasaran obat tablet yang terbuat dari buah
manggis. Buah manggis dikatakan dapat menyembuhkn penyakit ini karena buah
manggis kaya akan antioksidan dan memilliki tambahan bioaktif yang sangat
hebat, yaitu xanthone. Xanthone bukan sekedar antioksidan tapi juga dapat
membunuh sel kanker. Ekstrak kulit manggis dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker.Selain itu ekstrak itu juga bersifat
apoptosis atau mendukung penghancuran sel kanker. Jadi ekstrak ku;it manggis
sangat baik untuk penderita penyakit ini.
BAB III
KESIMPULAN
Leukemia merupakan penyakit
kanker darah dikarenakan adanya produksi sel darah putih yang berlebihan atau
tidak terkontrol di sumsum tulang belakang. Penyakit ini merupakan penyakit
yang tidak menular dan bukan merupakan penyakit keturunan tapi kadang ada ditemukan
kasus yang bahawa keturunannya juga terkena penyakit leukemia.
Penyebab penyakit leukemia belum dapat
diketahui dengan pasti tapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit ini. Faktoe-faktor tersebut adalah radiasi, faktor leukemogemik,
virus, dan herediter. Gejala-gejala seseorang menderita leukemia adalah nyeri
perut, Anemia, Perdarahan, Terserang Infeksi, Nyeri
Tulang dan Persendian, Pembengkakan Kelenjar Lympa, dan Kesulitan Bernafas (Dyspnea).
Leukemia dapat dibagi menjadi 2 pembagian, pertama
berdasarkan asal sei kanker yang muncul dan berdasarkan atas cepat tidaknya
perkembangan sel kanker.Berdasarkan asal sel kanker yang muncul di bagi menjadi
dua yaitu Myelocytic/Myelogeneus leukemia dan Lymphocityc
Leukemia. Sedangkan, berdasarkan cepat tiaknya sel kanker yaitu leukemia akut
dan leukemia kronis. Dari pembagian tersebut leukemia dapat dibagi menjadi
empat jenis tipe leukemia yaitu leukemia limfositik
akut (LLA), leukemia mielositik akut (LMA), leukemia limfositik kronis (LLK),
dan leukemia mielositik kronis (LMK)
Pengobatan yang dapat untuk penyakit ini anatara lain:
1.
Kemoterapi
2.
Terapi biologi
3.
Terapi radiasi
4.
Transplantasi sel induk (stem
cell),dan
5.
Menggunakan obat tablet yang
terbuat dari ekstrak kulit buah manggis.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010. Penyebab Penyakit Leukemia (Kanker Darah).http://www.spesialis.info/?penyebab-penyakit-leukemia-%28kanker-darah%29,311.
Diakses pada tanggal 20 April 2014
Anonim. 2011. Leukemia. http://www.parkwaycancercentre.com/bahasa-indonesia/education/leukemia
Diakses pada tanggal 21 April 2012
Anonim.2012.Leukemia. http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia
Diakses pada tanggal 23 April 2012
Denoxs.2010. Penyebab dan Tanda-tanda Gejala Kanker Darah Leukemia.
http://berkahlangkah.com/kesehatan/penyebab-dan-tanda-tanda-gejala-kanker-darah-leukemia.php.
Diakses pada tanggal 21 April 2012
Emweje.2012. Penyakit Leukemia.http://emweje.com/penyakit-leukemia/.
Diakses pada tanggal 30 April 2012
Jakborneo.2008. Penyakit Leukemia (Kanker Darah). http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-leukemia-kanker-darah.html.
Diakses pada tanggal 29April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar